Selasa, 16 Februari 2010

Kini buku elektronik hadir di Hp anda (JAR)


Agama
politik
resep masakan
buku anak
remaja
psikologi
trik and trips
Novel
buku yang anda inginkan
atau buku sendiri : SD.SMP.Universitas

CP:085720305929

Jumat, 29 Januari 2010

self fulfilling prophecy (ramalan yang mewujudkan dirinya sendiri)

Membangundiri dengan selalu berpikir positif danberbicara pada dirisendiri dengan prasangka penuh optimistis dan positif

Bagaimana AndaBerdialog Dengan Diri Anda AkanMenentukan Keberhasilan Anda!

Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri) sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan “dialog diam” atau yangdikatakan sebagai dialog batin ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari.


Self talk memiliki efek langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.

Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan self talk itu?

Self talkadalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang kitalakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi tertentu dalam merespon suatu kejadian atau peristiwa yang kita visualisasikan dengan panca Indra terutama indra penglihatan dan pendengaran.

Apa yang “secara diam-diam” kita katakan kepada diri sendiri mengenai sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika meninjau kembali pengalaman hidup kita.

Pernahkah anda mendengar tentang self fulfilling prophecy (ramalan yang mewujudkan dirinya sendiri)? Self-talk mirip dengan self-fulfilling prophecy—dimana apapun yang palingsering dan paling banyak kita pikirkan, cenderung akan terwujud nyata asalkan adakekuatan dan keyakinan yang timbul dalam diri kita.

Ketika self-talk kita positif – “Segalanya akan berjalan lancar,” “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini”,”saya akan mewujudkan rencana ini dengan mudah”— maka kita sebenarnya sedang mengarahkan diri kita menuju sukses, dan kemungkinan sukses itu ada untuk kita karena sukses adalah pilihan yang ada pada diri kita. Karena kita memerintahkan alam bawah sadar untuk menyediakan segala sumber daya di dalam diri kita untuk sukses dan alam bawah sadar akan merespon reaksi yang positif tersebut dengan sesuatu yang posif pula.

Ketika self-talk kita negatif — “Keadaan pasti akan menjadi kacau balau,” “Saya tidak yakin bisa menjadi seorang supervisor yang baik”,wah pekerjaan ini terlalu sulit bagiku”,wah kurasa aku tak sanggup menghadapi sumua” — maka kita sebenarnya sudah menyerah sebelum kita melakukan atau melaksanakan suatu pekerjaan atau kalah sebelum bertanding dan besar kemungkinan kita tidak akan sukses. Karena kita telah memerintahkan alam bawah sadar kita untuk melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.

Self-talk akan mengarahkan pikiran dan perilaku kita. Bila kita berpikir, “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini,” maka kita akan berusaha untuk mendapatkannya. Selama proses interview, kita akan menunjukkan keyakinan diri dan kemampuan kita, dan karena itu kemungkinan bagi kita untuk diterima juga lebih besar. Dan yang paling penting adalah keyakinan yang tertanam pada dirikita akan memerintahkan atau mewujudkan apa yang telah kita yakini tersebut

Namun bila kita mengatakan pada diri kita sendiri, “Lamaran saya pasti akan ditolak,” maka besar kemungkinan kita tidak akan berusaha untuk menunjukkan keyakinan dan kemampuan diri kita, dan karena itu, lamaran kita pun ditolak. Karena alam bawah sadar kita akan memberikan hal yang negative berdasarkan kekuatan atau apa yang kita pikirkan. Maka, sangatlah penting untuk “menulis kembali naskah” self-talk kita yang negative dan berusahalah menjadi positif. Seperti menghapus “rekaman” mental yang biasanya kita putar ketika menghadapi tekanan tau kesulitan, dan menggantikannya dengan “rekaman” yang baru.

“Ada anggapan dalam dunia psikologi yang mengatakan bahwa alam bawah sadar memiliki wilayah dalam dirikita sebesar 2/3 bagian sisanya adalah alam sadar kita yaitu sekitar 1/3 bagian dari diri kita oleh karena itu alam bawah sadar dapat kita manfaatkan dan dapat membantu mewujudkan apa yang kita pikirkan dan sesuai dengan apa yang kita rencanakan”

Adapula yang beranggapan “Logika mempengaruhi 12% dari kesuksesan yang kita raih sedangkan 82% yang sangat mempengaruhi adalah keyakinan, dari 88 % ini terbagi lagi menjadi 2,44% keyakinan yang + dan 44% keyakinan yang negative, tugas kita adalah untukmewujudkan yang 44% keyakinan yang bermuatan negative menjadi 88% keyakinan bermuatan positif”

Ada beberapa pola berpikir yang sering kita miliki, khususnya pola yang negatif, yang seharusnya ini tidak perlu menjadikan suatu kegagalan dalam hidup kita yaitu:

1. Pola Pikir Hitam Putih (Kalau kita tidak sukses sempurna, berarti kita adalah pecundang sempurna!)

· Saya berasal dari kota kecil, dan semua orang disini dari kota yang lebih besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka.

· Oke, sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya saya.

2. Pola Pikir Katastrophik (Membesar-besarkan signifikansi sebuah kejadian!)

· Ini moment yang paling memalukan sepanjang hidup saya!

· Tidak pernah ada orang yang menghina saya sedemikian rupa seperti yang baru saja dia lakukan!

3. Pola Pikir Pesimistik (Hanya melihat dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk!)

· Saya tidak pernah punya teman baik sebelum ini. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang?

· Saya sudah tahu saya tidak bisa! Buang waktu saja!

4. Self-fulfilling Prophecy

· Begitu mulai makan es krim, saya tidak bisa berhenti!

· Saya tidak bisa melakukan aktifitas saya tanpa di dahului dengan secangkir kopi di pagi hari.

5. Pernyataan “Harus” (Dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku!) terlalu optimis

· Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang.

· Saya tidak boleh makan setelah jam 6.00 sore, atau seluruh kalori yang saya makan akan menjadi lemak.

6. Pola Pikir “Ini bukan salah saya” ( bersembunyi dari kesalahan dengan Mengalihkan tanggung jawab atas tindakan kita)

· Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu.

· Kalau saja saya punya lebih banyak waktu, saya pasti akan berhasl.


7. Menerka Pikiran Orang (Mengasumsikan orang berpikir yang buruk terhadap kita!)

· Tidak ada orang yang akan tertarik dengan pembicaraan saya.

· Lihat.. mereka semua merendahkan saya.

8. Discounting (tidak bisa menerima fedback positif!) mempertahankan diri dari kritikan orang

· Mau kasih saya nasehat? Dia pikir dia siapa? Hah?

· Saya tahu, dia hanya pura-pura memberi masukan. Tapi tujuan sebenarnya adalah mempermalukan saya di meeting tadi.

9. Pola Pikir Perbandingan (selalu membandingkan diri dengan orang lain)

· Apapun yang saya lakukan, dia selalu selangkah lebih maju dibanding saya!

· Ya, kamu bisa karena kamu memiliki sumber daya yang lebih besar.

Cara untuk memiliki self talk yang positif dan menghilangkan self talk yang negatif sebetulnya sederhana.

Pertama, sadarilah cara kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Bila kemudian kita menyadari bahwa kita sedang melakukan self talk yang negatif, maka hentikanlah saat itu juga. Segera katakan pada diri sendiri, “STOP!!” jangan dilanjutkan atau alihkan ke hal-hal yang berbau Optimistis positif

Kedua berusahalah untuk mengganti self talk negatif dengan yang positif. Awalnya, ini mungkin akan membuat kita merasa sedikit canggung dan aneh atau kita mengalami kegagalan dengan kondisi ini atau pikiran negative selalu susah untuk di kalahkan, biarlah hal ini terjadi dan ikutilah arus,tapi sambil perlahan demi perlahan lawanlah pikiran negative tersebut dan secara perlahan masukkan pikiran positifg tersebut dalam self talk anda. Karena sebetulnya kita tidak mungkin memilih kata apa yang akan kita ucapkan, bahkan kepada diri sendiri, karena kata-kata itu keluar begitu saja. Ia adalah kata yang biasa kita ucapkan. Tapi jangan khawatir. Bila kita terus berlatih, maka cepat atau lambat kebiasaan yang baru akan menggantikan kebiasaan yang lama.

Ketiga, Sadarilah Semua kebiasaan bisa dipelajari. Awalnya, kebiasaan itu kita bentuk, dan kemudian ia membentuk kita dan hidup kita. Tapi point yang paling utama adalah bahwa semua kebiasaan yang kini kita miliki awalnya dibentuk oleh kita sendiri. Dan kitalah yang paling berkuasa untuk merubah kebiasaan kebiasaan tersebut. Cobalah secara perlahan-lahan mengubah kebiasaan yang berpengaruh negative dan secara perlahan ganti dengan kegiatan yang berpengaruh positif,tapi Ingat kesampingkan dahulu LOGIKA anda dalam proses perubahan ini dan keyakinan bahwa anda bias harus benar-benar ditanamkan!!!

Karena itu, kita bisa mengubahnya. Pilihan untuk berubah atau tidak ada di tangan kita. Dan pilihan itulah yang akan menentukan perjalanan kita menuju sukses dalam setiap aspek kehidupan kita.

Dan Masihkah anda mengingat rumus yang diberikan a’a Gimnastiar,melalui program 3M nya?,yak Mulai dari sekarang, Mulai dari hal-hal yang terkecil dan Mulai dari diri sendiri, Warnai hidup anda dengan hal-hal yang berbau positif dan segeralah ubah kebiasaan negative menjadi kebiasaan positif dan Ingat berbuatlah dan selalu berpikir positif dalam diri kita,hubungan dengan sesame mahluk Hidup,hubungan dalam sesame manusia dan hubngan dengan sang PENCIPTA ALLAH SWT

Rabu, 13 Januari 2010

BERPIKIR POSITIF atau POSITIVE THINKING

BERPIKIR POSITIF atau POSITIVE THINKING

Suadah menjadi kelaziman bahwa menyimpan pikiran negatif lebih mudah daripada meyimpan perasaan positif sehingga kebanyakan manusia lebih memilih yag pertama yaitu berperasaan ngatif. Padahal sekiranya ia mau sedikit menahan diri dan memilih menyimpan perasaan positif, ia akan memperoleh suatu kekuatan yang belum pernah didapatkannya.

Setiap Kejadian Bisa Dilihat dari Dua Sisi: Positif atau Negatif

Dalam pandangan manusia, setiap benda dan setiap kejadian selalu bisa dilihat dari dua sisi, sisi baik (positif) dan sisi buruk(negatif).

Contoh 1:

Uang, dari sisi positif bisa dilihat manfaatnya untuk berbagai kebutuhan. Biaya hidup sehari-hari, biaya sekolah, pergi haji, membangun masjid, membantu fakir-miskin, biaya pengobatan, bahkan ketika anda pergi berda'wah sekalipun semua butuh uang. Dari sisi negatif juga bisa dilihat akibat-akibat uang. Karena uang orang lupa ibadah, cinta dunia, bahkan mencuri dan merampok adalah gara-gara uang. Jadi terserah anda melihat uang dari sisi baiknya atau buruknya.

Contoh 2:

Suatu ketika ada seseorang dengan mengendarai mobil berhenti di traffic light sebuah perempatan jalan. Tak lama kemudian dia dihampiri seorang peminta-minta. Kemudian orang tersebut mengeluarkan dompet dan merogoh selembar uang kertas berwarna merah. Tanpa pikir panjang langsung uang tersebut diserahkan pada sang peminta-minta itu. Dengan amat bahagianya sang peminta-minta mengucapkan terima kasih berulang-ulang dan terus pergi. Melihat peminta-minta bersikap agak aneh itu dia agak heran, namun keheranan itu segera terjawab ketika peminta-minta memasukkan uang tersebut ke kantong ternyata bukan sepuluh ribu seperti yang dia niatkan tapi seratus ribu, ternyata salah ambil. Orang tersebut begitu menyesal dan merasa tertimpa sial.

Diapun berkata : "Oalah mimpi apa aku semalam bisa ketimpa sial ...... mana uang ratusan tinggal satu-satunya lagi...., hari ini memang hari sial".

Tapi bisa jadi orang yang berbeda ketika tertimpa kasus yang sama, ia berkata
"Oo..... Rabbi Astaghfirullah" terus diikuti bersyukur " Alhamdulillah..... kapan lagi aku memberi peminta-minta sebesar itu kalau bukan dengan cara ini" pikirnya, "aku memang harus memberi lebih banyak kepada orang lain.

Kejadian yang sama bisa disikapi dengan cara yang berbeda. Yang pertama sikap negatif berupa penyesalan dan yang kedua sebaliknya, bahkan bersyukur.

Contoh 3:

Seorang sales mendatangi calon klien dan menawarkan dagangan di rumahnya. Ketika mengetuk pintu terlihat wajahnya kurang menyenangkan. Sales tersebut kemudian dipersilahkan masuk meskipun dengan wajah yang kurang welcome. Ketika dagangan ditawarkanpun tuan rumah tidak merespon seperti yang diharapkan sales tersebut. Ahirnya sales tersebut minta diri dengan hati kecewa sambil berguman "Dasar orang sombong..........."

Dalam situasi yang sama sales lain bisa saja bersikap sebaliknya:

" Mungkin kedatangan saya tidak tepat, barangkali ia sedang istirahat dari kepenatan yang panjang".

Atau "mungkin ia sedang punya masalah dengan istrinya".

"OK, saya akan minta diri segera dan akan datang lagi pada situasi yang lebih baik".

Selalu ada cara melihat setiap kejadian atau setiap benda yang masuk dalam kehidupan kita dari sisi positif atau dari sisi negatif, terserah kita mau pilih yang mana.

Bagaimana Anda Tahu bahwa Sudah Positive Thinking

Mengetahui apakah seseorang sudah positive thinking adalah dengan melihat sikap dan perilakunya serta kata-kata yang keluar dari mulut.
Di bawah ini adalah ciri-ciri orang yang masih didominasi negative thinking:

1. Menyalahkan situasi atau orang lain.

Orang yang masih dikuasai negative thinking yang keluar dari mulutnya selalu menyalahkan diri
Aku memang selalu sial, dari dulu aku nggak pernah bernasib baik.
Dasar turunan orang miskin...
Aku hanya lulusan SMA
Tidak punya keturunan orang sukses,
nggak punya modal,
nggak punya kenalan,
terlalu muda,
terlalu tua,
orang tua saya miskin mana mungkin sukses bisa sukses,
dll

Atau terus menyalahkan orang lain:
Gara-gara dia saya jadi begini,
kalau dulu kamu nggak berbuat itu kan kita nggak susah seperti ini

2. Terus membicarakan kesalahan daripada mencari Solusi

Ketika seseorang terus bergumam atau membicarakan dengan orang lain tentang kegagalan, kesalahan dirinya atau kesalahan orang lain itu tandanya masih dalam belenggu negative thinking. Orang tersebut memilih terus menyelasi kesalahan dan kegagalan dari pada mencari jalan keluar.

Harusnya bukan itu yang dilakukan,
gara-gara dia semua jadi berantakan,
kalau sudah begini terus bagaimana,
apa sih yang dilakukan kok bisa jadi begini,
siapa saja yang terlibat,
terus saja mendiskusikan masalah-masalah dan bukan diskusi bagaimana mencari solusi masalah.

3. Memilih kata-kata yang menyakitkan daripada yang menyenangkan

Orang-orang negative thinking lebih suka menggunakan kata-kata yang menyakitkan daripada yang menyenangkan. Di matanya orang lain selalu salah bahkan dirinya pun tidak pernah mujur. Ia memandang hidupnya selalu sial, karena itu ia tidak mampu berkata-kata yang menyenangkan, malu dan tidak pantas mengucapkan kata-kata yang menyenangkan bagi orang sial. Karena itu lebih pas baginya menggunakan kata-kata yang menyakitkan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa ia memang benar-benar orang yang sial.

4. Memilih intonasi yang kasar daripada yang lemah lembut.

Masih terkait dengan nomor 3 , orang berpikir negatif bukan saja memilih kata -kata yang menyakitkan tetapi diperlengkapi dengan intonasi yang kasar agar lebih emosional dan lebih terkesan, daripada menggunakan intonasi yang lemah lembut. Tidak pantas berkata lemah lembut dan indah bagi orang gagal dan selalu sial. Kata -kata indah hanya pantas diucapkan orang-orang sukses dan mujur.

5. Otaknya Didominasi kebencian daripada kasih sayang.

Baginya semua orang disekitarnya selalu menyusahkan. Dia memandang curiga orang lain dan berpikir akan menyusahkan dirinya. Bantuan yang ditawarkan orang dicurigai pasti ada maunya, senyum dari orang lain dilihat sebagai hinaan, pertanyaan biasa dianggap investigasi. Orang seperti ini otaknya dipenuhi curiga dan kebencian daripada kasih sayang.

6. Semua Orang adalah musuh atau pesaing bukan kawan atau mitra

Akibat dari otaknya yang selalu dikuasai kebencian maka ia memandang orang sekitarnya adalah musuh bukan kawan, atau pesaing bukan mitra.

7. Ia harus menang sendiri bukan menang bersama-sama

Orang negative thinking merasa ia harus menang dihadapan orang lain karena kalau tidak pasti akan dihinakan dan dicemooh. Baginya kemenangan adalah keberhasilan menghinakan orang. Di benaknya sangat miskin kamus keindahan diri sendiri dan orang lain, didunia ini yang ada hanya dihinakan orang atau menghinakan orang. Mengungguli orang lain bukan dengan cara menjadi lebih baik tetapi keberhasilan menjatuhkan orang.

8. Berpikir Sempit Dan Tidak Kreatif.

Orang berpikir negatif selalu memandang masalah daripada solusi, sehingga tidak terpikir olehnya ada solusi dalam setiap kesulitan. Kreatif diperlukan keyakinan bahwa setiap masalah selalu ada jalan keluar. Ketika ia yakin bahwa selalu ada jalan keluar, baru dia berusaha mencari dimana jalan keluar itu. Ketika ia berusaha mencari solusi itulah muncul berbagai ide, maka ia menjadi kreatif. Orang berpikir negatif tidak punya keyakinan bahwa banyak solusi dalam setiap masalah, sehingga ia pasrah dan berhenti berfikir, maka ia miskin ide solusi, ia jadi tidak kratif.

Positive Thinking Memberi Kesempatan Sukses Lebih Terbuka

Setidaknya ada sembilan alasan yang bisa dijelaskan bahwa orang berpikir positif memiliki kesempatan lebih besar daripada orang berpikir negatif.

1. Dengan positif thinking kolega anda makin banyak

Ktika anda melihat setiap orang pada sisi baiknya, lalu anda fokus pada bagian tersebut, sehingga setiap ketemu dia anda tersenyum, maka setiap orang yang ketemu anda akan tersenyum juga. Karena hal ini anda diterima dimana saja, bahkan pada kalangan apa saja.

Di kampung saya ada seorang tukang beca, perilakunya memang kurang indah dibanding dengan kebanyakan penghuni kampung, sehingga ia agak tersingkirkan. Mendapati hal seperti itu ia jadi sulit diajak komunikasi. Tapi saya melihat dia dari sisi yang berbeda, dari sisi positif. Saya yakin ketika masih kecil dia pasti adalah anak yang baik, tidak beda dengan anak kecil lainnya. Hanya mungkin dalam perkembangannya dia tidak terurus, mungkin karena alasan ekonomi. Sebenarnya dia juga nggak jelek amat, dia masih puny manfaat bagi orang lain, dengan becaknya dia setia mengangkut orang-orang yang membutuhkannya. Saya yakin itu yang membuat tukang beca tersebut dengan saya sangat menghargai, setiap ketemu ia menyapa dengan senyum tulus dan penuh hormat.

Dalam berbagai kejadian alhamdulillah saya sering membalik keadaan. Jika saya sedang merasa dibenci orang, saya terus sibuk mencari kelebihannya dan kebaikannya, lalu dengan kebaikannya itu saya mencoba menyukainya itu. Subhanallah yang terjadi luar biasa, orang yang tadinya membenci itu berbalik 180 derajat jadi sangat baik pada saya.

2. Dengan positif thinking menjadi lebih mudah bersyukur

Ketika kita punya target 100 juta dalam satu bulan, hingga tanggal 16 uang terkumpul 30 juta.
Positif thinking :" Alhamdulillah sudah 30 juta tinggal 70 juta lagi", bersyukurlah dia.
Negatif thinking:" Yaa... tanggal 16 baru dapat 30 juta, masih banyak kurangnya, mana mungkin tercapai". Komplain dan menggerutu.

Tahukah anda kalau kita bersyukur maka Allah akan menambah nikmatnya untuk kita, sebaliknya jika kita ingkar, menggerutu, maka siksa Allah sangatlah pedih.

Dalam hukum tarik-menarik atau Law Of Attraction meyakini ketika kita bersyukur alam semesta akan mengirimkan keberlimpahan lebih banyak kepada kita.

3. Dengan positive thinking membuat orang optimis (dalam semangat puncak)

Orang yang positive thinking selalu melihat peluang dalam setiap kesulitan, bukan sebaliknya orang negati€ thinking mengatakan selalu ada kesulitan dalam setiap peluang.

Orang positive thinking menganggap kegagalan adalah pelajaran berharga yg dibayar dg uang waktu & kesabaran, maka untuk sukses dia berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.

Orang negative selalu mengatakan tidak mungkin, orang positif mengatakan selalu ada jalan bagi yang mau berusaha dan berfikir.

Orang negatif mengatakan untuk apa kerja keras, saya sudah tua gak lama lagi mati. Orang positif mengatakan masih ada waktu 20 tahun lagi utk bisa sukses kembali. Kt masuk yg mana?

Orang negatif: Sudahlah waktunya habis tinggal 10 menit. Orang positif: Ayo masih ada waktu 10 menit. Kita masuk yg mana?

Orang negatif: Alangkah gelapnya tempat ini, Orang positif:Masih ada secercah cahaya di sana. Kita msk yg mana?

Orang negatif: Dalam setiap kesempatan selalu disertai kesulitan. Orang positif: Dalam setiap kesulitan di situ banyak kesempatan. Kt masuk yg mana?

Orang negatif:Utk apa lagi toh saya sdh tua dan tidak berharga lagi, Orang positif: Aku harus mengambil pelajaran dari kegagalan ini dan akan kucoba lagi dengan cara yg berbeda.

Orang negatif:Sudahlah menyerah saja, capek. Orang positif: saya akan terus mencoba.

Orang negatif: Yaa itu kelemahan saya, maka tdk mungkin berhasil. Orang positif:saya memang punya kelemahan tapi saya jg masih punya kelebihan.

Orang negatif: Sdh setahun msh sedikit hasilnya, gak mungkin bangkit lagi. Orang positif:Alhamdulillah biar sedikit sudah mulai ada hasilnya.

Ingat kisahnya Thomas Alfa Edison yang berhasil menemukan lampu pijar setelah gagal 6000 kali percobaan.

4. Dengan positif thinking membuka peluang lebih luas

Setiap pengalaman buruk yang diikuti perasaan buruk (negative thinking) kepada sesuatu membuat anda menghindarinya dan berhenti ingin memperolehnya. Sesuatu itu bisa orang, barang, atau jenis usaha, kesempatan, dan bisa apapun.

Misalnya orang-orang yang mungkin bisa membantu kita , benda-benda yang mungkin bermanfaat untuk kita, jenis usaha tertentu yang mungkin bisa membuat kita lebih kaya dan lain sebagainya. Kalau kita terbiasa berpikir negatif kepada semua itu, maka kita akan menolak dan membatasi diri dari berbagai hal yang mungkin bisa membuat kita lebih sukses.

Sebaliknya kalau anda berpikir positif tentang itu semua, melihat hal-hal baiknya, maka besar kemungkinan anda bisa mengambil manfaat darinya untuk tujuan sukses anda.

5. Dengan positive thinking keberuntungan makin tinggi

Dalam hukum Law of Attraction dikatakan bahwa apapun yang mengisi benak anda secara terus menerus, maka anda sedang menariknya dari alam semesta ke dalam kehidupan anda.

Allah berfirman dalam hadits Qudsi :
Anaa ‘inda dzanni abdii bii, in dzanna khoiran falahu, wain dzanna syarran falahu. (rowahu Ahmad)

Jadi kalau kita mengisi benak kita dengan hal-hal yang baik (hal-hal yang positif) maka hal-hal baik akan datang ke dalam hidup kita. Kalau kita besangka baik, maka Allah akan merealisasikannya ke dalam hdup kita, insya Allah.

6. Dengan positive thinking meningkatkan terkabulnya doa

Masih terkait dengan firman Allah dalam hadis Qudsi "Aku mengikuti sangkaan hambaku padaku".
Ketika kita berdoa besangka baiklah bahwa Allah mengabulkan doa anda, yakinlah bahwa doamu didengar dan Allah mengetahui permintaanmu yang kau sampaikan, dan Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Katakanlah kepadaNya dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan " Allamumma taqobbal minna innaka anta Assamii'ul 'aliim wainnaka anta 'alaa kulli syaiin Qadiir".

" Ya Allah Kabulkanlah doaku, sungguh engkau maha mendengar (doaku) dan engkau maha kuasa atas segala sesuatu".

7. Dengan positive thinking lebih Kreatif

Orang positive thinking yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada solusinya sehingga ia terus mencari solusi itu, karena ia yakin. Ketika ia terus mencari solusi itulah ia menjadi kreative. Sebaliknya orang negative thinking pasrah jika punya masalah, tidak ada jalan keluar dan pikirannya buntu tidak kreatif.

8. Dengan positive thinking lebih banyak memperoleh manfaat

Manfaat adalah sebuah kebaikan yang bisa kita ambil dari suatu benda atau orang. Jika kita bisa melihat kebaikan pada setiap orang sesungguhnya peluang untuk memperoleh manfaat dari orang itu semakin besar, ketika kita bisa melihat kebaikan dari suatu benda maka peluang untuki memperoleh kebaikan semakin besar. Orang negative thinking melihat setiap orang dari sisi buruknya, ia sulit melihat kebaikan orang lain dan ia tidak banyak mendapat manfaat dari keburukan orang yang ia lihat.

9. Dengan positive thinking lebih mudah tersenyum

Bayangkan jika anda terus melihat keburukan setiap orang, anda akan menjadi orang yang tidak pernah bahagia. Setiap orang yang anda lihat selalu saja ada buruknya, anda terus berkomentar:

Dasar bodoh.
Intelektual kok kelakuannya kayak orang kampungan.
Dia memang tidak jujur.
Orang tidak tahu berterima kasih.
Boss ini memang tidak punya perasaan.
Gak mungkin sebaik itu, dia itu pasti ada maunya.
Tetangga sebelah itu lho mobilnya paling ngutang.
Nggak mungkin kalau nggak korupsi, uang dari mana pegawai negeri.
Itu lho TV kok acaranya jelek-jelek.
Thukul itu dulu kan orang dari kalangan kumuh juga.

Selalu saja ada hal buruk yang bisa dikatakan, mana mungkin anda pernah tersenyum.

Sebaliknya jika anda melihat setiap orang dari kebaikannya, maka anda bisa terus tersenyum dengannya, karena ternyata setiap orang selalu ada yang bisa dilihat baiknya, selalu ada sisi-sisinya yang menyenangkan kita, maka teruslah fokus di bagian tersebut.

Tapi hasil kerjanya OK lho.
Nggak apa-apa toh ia orangnya penurut dan nggak sulit dikasih tahu.
Mungkin sedang capek, nanti juga baik-baik saja.
Saya tahu dia orang baik.
Dia itu suka menolong lho.
Dijamin dah kerja sama dia pasti puas.
Gajinya besar lho.
Pendidikannya tinggi.
Ia pintar bergaul.
Ia selalu bersih dan rapi meskipun kerjanya di lapangan.

Jika anda selalu melihat sisi kebaikan orang, anda akan punya segudang tersenyum, dan anda akan mendapati diri anda menjadi orang yang paling bahagia. SILAHKAN DICOBA.

Kerja dalam kebahagiaan jauh lebih produktif daripada kerja dalam suasana menggerutu dan depresi.


Bagaimana Menjadi Orang Yang Berpiir Positif


1. Fokus pada kekuatan dan bukan pada kelemahan

Jadilah orang selalu fokus pada kekuatan atau kelebihan kita. Carilah kesempatan dan pencarian solusi di balik masalah-masalah yang anda hadapi.

Katakan "Saya memang punya kelemahan tapi saya juga punya kelebihan"

2. Diskusikan solusinya daripada berkutat pada masalah

Akan lebih produktif mengatakan " OK semua sudah terjadi, yang terpenting adalah ambil pelajaran dari kesalahan ini dan kita cari bagimana solusi yang bisa diambil".

3. Memilih kata-kata yang menyenangkan daripada yang menyakitkan

Biasakan dari sekarang memilih kata-kata yang menyenangkan, kata-kata yang membuat bahagia bagi yang mendengarkan. Bukan kata-kata yang membuat panas di telinga dan sakit di hati.

4. Memilih intonasi yang kasar daripada yang lemah lembut.

Pilih intonasi atau lagu yang lemah lembut dalam berbicara daripada dengan nada yang kasar.

5. Pilih kata-kata dan kalimat positif

Pemilihan kata sangat mempengaruhi hidup kita.

Jauh lebih baik mengatakan "agar selamat" daripada "agar tidak terjadi kecelakaan"
Jauhlebih baik mengatakan " agar jadi orang pandai" daripada "agar tidak bodoh"
Jauh lebih baik mengatakan "saya ingin sukses" daripada "saya tidak mau gagal"

Positif : selamat, pandai, sukses
Negatif: kecelakaan, bodoh, gagal

6. Penuhi otak anda dengan kasih sayang daripada kebencian.

Rahmatan lil 'alamin hanya bisa direalisaikan ketika anda bersangka positif kepada setiap orang yang masuk dalam kehidupan anda. Apakah dalam kehidupan bisnis ataupun dalam kehidupan keluarga dan bertetangga.

7. Pikirkan bahwa setiap orang bisa jadi mitra yang bisa membantu anda

Dengan melihat orang lain dari kebaikannya, maka anda akan mampu berhubungan dengan baik dengannya dan memperoleh manfaat dari hubungan baik itu. Bahkan kepada pesaing anda, anda akan melihat pesaing anda akan menjadi mitra.

8. Kemenangan harus bisa dinikmati bersama

Pikirkan dalam keyakinan anda bahwa kemenangan atau keberuntungan harus bisa dinikmati bersama sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing-masing pihak. Mengungguli pesaing dengan memberi manfaat lebih banyak dan lebih baik kepada pelanggan daripada yang diberikan pesaing dengan sendirinya kita lebih unggul dari pesaing kita. Tidak perlu dengan menjatuhkan pesaing, dengan cara ini pesaing akan hormat akan keunggulan kita

9. Balas Sikap buruk orang lain dengan sikap baik dari kita

Karena bersangka baik dengan orang lain maka kita terbiasa membalas keburukan yang diberikan orang lain dengan kebaikan. Kita tidak serta merta marah ketika sedang dijalan raya disalip dengan kecepatan tinggi dan mengagetkan, karena kita bersangka positif, mungkin istrinya mau melahirkan, mungkin ia keburu mau buang air yang sudah tak tertahankan"
Ketika menghadapi masalah dengan orang lain, ber-emphaty-lah , lihatlah masalah itu dari kacamata dia, dengan begitu kita membalasnya dengan tersenyum, bukan memaki-makinya.

10. Berpikirlah Kreatif.

Yakinilah bahwa stiap masalah selalu ada solusinya, ini janji Allah. Karena itu cari solusi dalam setiap masalah yang muncul. Cari terus hingga ketemu solusi yang terbaik. Saat itulah anda menjadi sangat kreatif.

Minggu, 24 Mei 2009

BERPIKIR POSITIF

Contoh BERPIKIR POSITIF

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu :

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu itu kemudian menutup matanya. "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"

Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran disana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya "Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Berikut ini beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja dan digaji tinggi

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat

9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

10. Untuk semua masalah dan penderitaan hidup yang saya alami, karena itu artinya saya memiliki pengharapan hidup kekal yang penuh sukacita di surga